Banjir Parah di Pasar Cipulir dan Ceger: Pedagang Rugi Jutaan Rupiah, Aktivitas Lumpuh

Banjir Parah di Pasar Cipulir dan Ceger: Pedagang Rugi Jutaan Rupiah, Aktivitas Lumpuh

FYPMedia.ID – Jakarta dan sekitarnya kembali dilanda banjir setelah hujan deras mengguyur wilayah Jabodetabek pada Selasa (4/3/2025). Bencana ini mengakibatkan genangan air di berbagai lokasi, termasuk pasar tradisional yang menjadi pusat ekonomi masyarakat. Pasar Cipulir di Jakarta Selatan dan Pasar Ceger di Tangerang Selatan menjadi dua titik yang terdampak parah, menyebabkan kerugian besar bagi para pedagang.

Banjir di Pasar Ceger kali ini lebih parah dibanding tahun-tahun sebelumnya. Jika biasanya air hanya menggenangi area parkiran, kali ini air masuk hingga ke dalam pasar, merendam berbagai barang dagangan. Akman Nurhakim (70), seorang pedagang sembako yang telah berjualan di pasar ini selama 15 tahun, mengungkapkan bahwa banjir kali ini benar-benar membawa dampak besar bagi dirinya dan rekan-rekan pedagang lainnya.

“Selama ini banjir hanya sampai di parkiran, tapi baru sekarang airnya masuk ke dalam pasar,” ujarnya.

Akman kehilangan tiga karung beras yang tidak dapat diselamatkan. Selain itu, gula yang terkena air banjir larut bercampur dengan lumpur, menyebabkan total kerugian sekitar Rp 3 juta.

Suharjo (45), pedagang lain di pasar yang sama, mengalami nasib serupa. Dagangannya terendam air setinggi 20 cm tanpa peringatan sebelumnya. Beras ketan yang merupakan salah satu dagangan utamanya rusak total. Selain itu, mi instan dan gula yang ikut terendam semakin memperparah kerugiannya yang mencapai Rp 4 juta.

“Kami tidak menyalahkan pihak pasar karena selama ini air tidak pernah sampai masuk. Tapi semoga ke depannya ada solusi atau kebijakan untuk para pedagang,” harap Suharjo.

Sementara itu, pedagang pakaian seperti Aldi (29) juga terkena dampaknya. Air yang mencapai setinggi mata kaki di dalam toko membuat banyak barang dagangannya basah.

“Barang yang basah kami cuci lalu dijemur. Untungnya tidak sebanyak tahun-tahun sebelumnya,” kata Aldi.

Meskipun tidak mengalami kerugian sebesar para pedagang sembako, Aldi mengakui bahwa banjir sangat mempengaruhi penjualan karena pelanggan enggan datang ke pasar saat kondisi tidak nyaman.

Baca juga: Mudik Lebaran 2025: 146 Juta Orang Bersiap Pulang Kampung, Siap-Siap Hadapi Lonjakan Arus Balik!

Pasar Cipulir: Aktivitas Dagang Lumpuh Total

Jika di Pasar Ceger pedagang masih bisa menyelamatkan sebagian dagangan mereka, di Pasar Cipulir, situasinya lebih parah. Sejak pukul 03.00 WIB, banjir mulai menggenangi area pasar hingga siang hari. Air yang terus naik menyebabkan pedagang tidak bisa berjualan sama sekali.

“Sudah banjir sejak tadi malam. Jadi hari ini kami tidak bisa jualan. Tadinya mau mengirim barang ke toko lain, tapi kendaraan juga tidak bisa masuk karena banjir,” kata Ipeh, seorang pedagang pakaian di Pasar Cipulir.

Selain merendam kios pedagang, banjir juga membuat aktivitas distribusi barang terganggu. Lantai dasar pasar yang merupakan area utama perdagangan terendam sepenuhnya, mengakibatkan beberapa mobil pengangkut barang tidak bisa masuk.

Sejumlah pedagang yang memiliki kios di lantai atas masih bisa berjualan, tetapi jumlah pembeli jauh berkurang. Warga yang biasanya berbelanja di pasar memilih untuk tidak datang karena akses yang sulit dan genangan air yang tinggi.

“Kalau bisa diperhatikanlah, jangan tiap tahun banjir terus. Kita juga takut, apalagi kalau datangnya malam,” ujar Aldi, yang berharap ada solusi dari pengelola pasar.

Erni (44), pedagang di Pasar Cipulir, mengaku lebih beruntung karena ia sudah mendapat informasi sejak dini sehingga bisa menyelamatkan barang dagangannya.

“Alhamdulillah, barang enggak ada yang rusak. Kami sudah dapat informasi sejak jam 01.00 WIB, jadi bisa bersiap,” katanya.

Meski tidak mengalami kerugian, ia tetap mengeluhkan dampak banjir terhadap aktivitas pasar. Menurutnya, penyebab banjir kali ini tidak hanya karena curah hujan yang tinggi, tetapi juga akibat sampah yang menyumbat saluran air serta semakin padatnya pembangunan di sekitar pasar.

“Kalau bisa, ya kita semua lebih sadar buang sampah. Karena namanya air berlebihan pasti efeknya jadi meluap,” tuturnya.

Baca juga: Dirut Pertamina Temui Presiden Prabowo di Istana, Bahas Kesiapan BBM Jelang Mudik

Banjir Juga Sebabkan Kemacetan Parah

Selain merugikan para pedagang, banjir di Pasar Cipulir juga berdampak pada lalu lintas di sekitar kawasan tersebut. Sejumlah kendaraan kesulitan melintas akibat genangan air yang cukup tinggi, menyebabkan kemacetan panjang di ruas jalan depan pasar.

Banyak warga yang biasanya melintas di kawasan ini harus mencari jalur alternatif atau memilih untuk menunda perjalanan mereka hingga air surut.

Harapan Pedagang

Para pedagang berharap ada langkah konkret dari pengelola pasar maupun pemerintah daerah untuk mencegah banjir serupa terjadi di masa mendatang. Mereka meminta perbaikan saluran drainase serta kebijakan yang dapat meringankan beban mereka akibat kerugian yang diderita.

Selain itu, kesadaran masyarakat dalam menjaga kebersihan lingkungan juga perlu ditingkatkan untuk mengurangi risiko banjir yang diperparah oleh tumpukan sampah di saluran air.

Banjir yang melanda Pasar Cipulir dan Pasar Ceger menjadi pengingat bahwa pengelolaan tata kota yang lebih baik sangat diperlukan. Tanpa upaya pencegahan yang nyata, bencana serupa dapat terus terjadi dan membawa dampak buruk bagi ekonomi rakyat kecil yang menggantungkan hidupnya dari aktivitas perdagangan di pasar tradisional.