Dampak Erupsi Gunung Lewotobi: 3 Bandara NTT Lumpuh, Puluhan Penerbangan Batal
FYPMedia.ID — Erupsi dahsyat Gunung Lewotobi Laki-Laki di Kabupaten Flores Timur, Nusa Tenggara Timur (NTT) pada Selasa, 17 Juni 2025, memicu gangguan besar terhadap operasional penerbangan di kawasan timur Indonesia. Akibat sebaran abu vulkanik yang masif, sebanyak tiga bandara utama di Pulau Flores ditutup total, dan lebih dari 30 penerbangan dibatalkan, termasuk sejumlah rute internasional dari Bali.
Baca Juga: Gunung Raung Erupsi 7 Kali Sejak 12 Juni, Letusan Capai 1.000 Meter
Tiga Bandara Tutup Total
Bandara yang terdampak dan ditutup sementara adalah:
- Bandara Frans Seda, Maumere
- Bandara Soa, Bajawa
- Bandara H. Hasan Aroeboesman, Ende
Penutupan ini diumumkan melalui NOTAM (Notice to Airmen) dan disampaikan resmi oleh pihak bandara masing-masing. Informasi ini juga dikonfirmasi oleh akun resmi Instagram Bandara Ende dan Maumere.
“Semua penerbangan dibatalkan karena terdampak abu vulkanik Gunung Lewotobi. Untuk informasi refund dan reschedule, silakan hubungi pihak maskapai langsung,” tulis manajemen Bandara Ende, Rabu (18/6/2025).
Abu Vulkanik Capai 11 Ribu Meter
Gunung Lewotobi Laki-Laki mengeluarkan kolom abu setinggi 10.000 meter di atas puncak, atau sekitar 11.584 meter di atas permukaan laut, menurut laporan Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG). Saat ini, gunung tersebut berstatus Level IV (Awas), dan warga diminta untuk tidak berada dalam radius 7 kilometer dari kawah.
Erupsi ini bukan kejadian tunggal. Pada hari yang sama, terjadi lima kali letusan berturut-turut yang memperparah sebaran abu di atmosfer, memicu pembatalan penerbangan secara luas.
Maskapai Batalkan Puluhan Penerbangan
Humas Bandara El Tari Kupang, I Gusti Ngurah Yudi Saputra, mengonfirmasi pembatalan banyak penerbangan dari dan menuju Flores. “Bukan hanya rute dari Kupang ke Flores, tapi sebaliknya juga dibatalkan,” katanya.
Tercatat setidaknya 25 rute domestik dan internasional terganggu, dengan maskapai seperti Wings Air, NAM Air, hingga beberapa penerbangan luar negeri yang membatalkan jadwalnya.
Bali Juga Kena Dampak
Meski Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai Bali dinyatakan masih beroperasi normal, namun dampak dari abu vulkanik Gunung Lewotobi menyebabkan 17 penerbangan dibatalkan, termasuk:
- 12 rute internasional (Singapura, Melbourne, Brisbane, Adelaide, Sydney, Shanghai, Auckland, Delhi)
- 5 rute domestik (4 Labuan Bajo, 1 Semarang)
PGS General Manager Bandara Ngurah Rai, Wahyudi, menyampaikan bahwa hingga Rabu pagi (18/6), hasil “paper test” belum menunjukkan adanya abu vulkanik di area bandara Bali. Namun, karena pertimbangan keselamatan, beberapa maskapai memilih untuk membatalkan penerbangan secara mandiri.
Opsi Refund dan Reschedule Disiapkan
Sebagai bentuk respons terhadap kondisi darurat ini, maskapai penerbangan memberi opsi bagi penumpang yang terdampak berupa:
- Refund (pengembalian dana)
- Reschedule (penjadwalan ulang)
- Reroute (pengaturan ulang rute penerbangan)
Bandara Ngurah Rai juga telah membuka helpdesk khusus di Terminal Internasional dan Domestik untuk membantu penumpang menyelesaikan kendala.
Dampak Sosial dan Ekonomi
Selain mengganggu mobilitas warga dan wisatawan, erupsi Gunung Lewotobi Laki-Laki juga memicu kekhawatiran serius terhadap stabilitas ekonomi lokal, khususnya di kawasan Nusa Tenggara Timur (NTT) dan Bali. Dampak letusan gunung berapi tersebut menjalar ke berbagai sektor, mulai dari transportasi udara hingga industri pariwisata yang menjadi tulang punggung ekonomi wilayah tersebut.
Beberapa agen perjalanan dan pelaku industri perhotelan melaporkan lonjakan pembatalan dari wisatawan domestik maupun mancanegara. Tak sedikit calon pelancong yang membatalkan perjalanan ke Flores dan wilayah sekitarnya setelah mendengar kabar bandara ditutup dan penerbangan terganggu. Padahal, bulan Juni merupakan awal dari musim kunjungan tinggi, di mana wisatawan mulai berdatangan untuk menikmati eksotisme alam NTT—termasuk keindahan danau, pantai, serta kawasan budaya tradisional yang tersebar di Pulau Flores.
Kekhawatiran juga muncul di Bali, salah satu hub wisata utama Indonesia. Meski Bandara Ngurah Rai masih beroperasi normal, sebanyak 25 penerbangan internasional dan domestik telah dibatalkan akibat peringatan dini dari pihak maskapai yang mengantisipasi sebaran abu vulkanik. Hal ini menimbulkan efek domino pada jadwal turis asing yang hendak melanjutkan perjalanan dari Bali menuju Flores melalui jalur udara.
Menurut pengamat ekonomi regional, gangguan aktivitas penerbangan akibat erupsi bisa memicu kerugian ekonomi harian hingga miliaran rupiah, terutama pada sektor transportasi, akomodasi, dan jasa wisata. Bahkan jika erupsi terus berlangsung dalam waktu lama, rencana investasi di sektor pariwisata daerah bisa tertunda atau bahkan dibatalkan, karena dianggap berisiko tinggi.
Sebagai catatan, Gunung Lewotobi Laki-Laki merupakan salah satu dari gunung api kembar paling ikonik di Flores, berdampingan dengan “saudaranya”, Gunung Lewotobi Perempuan. Keduanya tak hanya menjadi bagian dari kekayaan geologi Indonesia, tetapi juga memiliki nilai budaya dan spiritual tinggi bagi masyarakat lokal. Namun kali ini, pesona alam yang biasa mengundang decak kagum justru berubah menjadi ancaman nyata, dengan kolom abu yang membumbung lebih dari 10.000 meter ke langit dan status Level IV atau Awas masih diberlakukan.
Masyarakat sekitar diminta tetap tenang, tetapi waspada dan mengikuti semua arahan dari pihak berwenang. Evakuasi mandiri dan penyesuaian aktivitas ekonomi menjadi keniscayaan sementara ini. Pemerintah daerah bersama BNPB dan PVMBG terus memantau perkembangan dan menyiapkan langkah mitigasi bencana, guna mencegah kerugian yang lebih besar di masa mendatang.
Baca Juga: Gunung Marapi Erupsi, Dentuman Keras dan Kolom Abu Capai 1.200 Meter
Status Waspada Masih Berlaku
PVMBG menegaskan status Level IV (Awas) masih berlaku hingga situasi benar-benar stabil. Warga di sekitar Kecamatan Wulanggitang, Kabupaten Flores Timur diminta terus waspada dan mengikuti instruksi dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD).
Pihak berwenang juga mengimbau agar warga tidak menyebarkan informasi palsu dan hanya merujuk pada sumber resmi seperti BMKG, PVMBG, dan BNPB untuk perkembangan terkini.