FYPMedia.ID – “Bekerja yang baik, berkeluarga yang baik, dan berwarganegara yang baik.”
Pesan ini dilontarkan oleh Drs. Budi Prasojo, seorang seniman sekaligus ayah mertua yang menjadi sorotan karena aksinya yang tak biasa namun penuh makna: hadir di acara wisuda putri menantunya dengan kostum tradisional ‘ledhek gogik’.
Peristiwa ini terjadi di Grha Sabha Pramana, Universitas Gadjah Mada (UGM), Yogyakarta, saat berlangsung prosesi wisuda dokter subspesialis. Di antara lautan toga dan wajah-wajah penuh haru, berdirilah sosok Budi Prasojo, mengenakan kostum warna-warni dengan riasan khas penari tradisional Jawa. Aksinya sontak menarik perhatian publik, tidak hanya karena tampilannya yang nyentrik, tapi juga karena makna yang terkandung di baliknya.
Nazar yang Menginspirasi
Budi Prasojo bukan hadir sebagai sekadar tamu atau pelengkap acara wisuda. Kostum yang ia kenakan adalah perwujudan nazar yang telah ia ikrarkan sejak lama: jika putri menantunya lulus dari pendidikan spesialis, ia akan tampil dengan kostum unik untuk menyambut kelulusannya.
“Dokter Subspesialis Geriatri. Punya nazar, kalau anak saya wisuda Spesialis,” ujarnya dalam video yang diunggah di Instagram resmi @ugm.yogyakarta dan kemudian viral di berbagai platform.
Dan ia menepatinya. Sebagai seniman sekaligus budayawan, ia memilih kostum ‘ledhek gogik’, sebuah simbol dari budaya lokal yang lekat dengan semangat hiburan, keikhlasan, dan rasa syukur.
Momen Tak Terduga yang Penuh Haru
Sarly Puspita Ariesta, sang wisudawati, adalah dokter spesialis penyakit dalam dengan subspesialisasi Geriatri bidang yang fokus pada kesehatan lansia. Dalam wawancara setelah wisuda, ia menceritakan bahwa ayah mertuanya datang tanpa pemberitahuan terlebih dahulu. Ini benar-benar menjadi kejutan.
“Beliau itu pasien pribadi saya,” ujar Sarly sambil menahan tangis. “Tadinya saya kira nggak datang. Tapi ternyata beliau menyusul diam-diam.”
Momen pertemuan mereka usai prosesi wisuda terekam dalam video yang mengharukan. Sang ayah mertua menyambut Sarly dengan senyum lebar dan pelukan hangat, sementara para tamu lain menyaksikan dengan mata berkaca-kaca.
Baca Juga: Wajar Gak Sih? Setelah Wisuda Tapi Gak Tau Mau Jadi Apa? Ini 7 Alasan yang Tepat
Kolase Kenangan dan Foto-foto Kebanggaan
Dalam kostum uniknya, Budi Prasojo juga membawa sejumlah foto keluarga yang ia cetak sendiri. Salah satunya adalah foto saat wisuda online Sarly ketika mengambil gelar spesialis. Ada juga foto saat putranya suami dari Sarly meraih gelar doktor di bidang elektro.
Semua foto itu dibingkai dalam satu kolase sederhana, tapi penuh makna. “Ini bukan cuma dokumentasi,” kata Sarly. “Ini bukti bahwa kami selalu saling mendukung, meskipun kadang hanya bisa dari jauh.”
Lebih dari Sekadar Kostum
Dalam budaya Jawa, ‘ledhek’ adalah istilah untuk penari tradisional perempuan yang kerap tampil dalam acara rakyat. Kostum yang dikenakan Budi Prasojo bukan sekadar hiburan, tapi bentuk penghormatan terhadap nilai-nilai tradisi: ekspresi rasa syukur, suka cita, dan juga pengakuan akan keberhasilan.
Tindakan beliau mengingatkan kita bahwa selebrasi kesuksesan tidak harus selalu formal atau glamor. Kadang, bentuk cinta dan dukungan yang paling dalam justru datang dalam wujud yang paling sederhana dan paling jujur.
Dukungan Keluarga, Kunci Kesuksesan
Cerita ini tidak hanya tentang seorang ayah mertua yang memakai kostum unik. Ini adalah kisah tentang bagaimana peran keluarga menjadi fondasi penting dalam perjalanan akademik dan profesional seseorang.
Sarly menyebut, tanpa dukungan dari keluarga besar termasuk sang ayah mertua perjalanan pendidikannya tidak akan semudah itu. Ia melewati masa pendidikan spesialis dan subspesialis sambil mengurus keluarga, dengan semua tantangan yang menyertainya.
“Kadang saya begadang belajar, lalu harus pagi-pagi ke rumah sakit, terus pulangnya tetap harus masak atau dampingi anak belajar. Tapi saya selalu ingat pesan bapak: ‘Kerja boleh berat, tapi jangan lupa bahagia’,” kenang Sarly.
Viral dan Menginspirasi
Tak butuh waktu lama bagi kisah ini untuk menyebar di media sosial. Banyak netizen yang memberikan komentar positif dan mengaku terharu. Ada yang menyebut Budi Prasojo sebagai “ayah mertua impian”, ada juga yang bilang, “Kalau semua keluarga saling dukung begini, dunia pasti lebih indah.”
Postingan Instagram @ugm.yogyakarta pun banjir komentar. Banyak yang mengucapkan selamat, sekaligus merasa tersentuh dengan aksi spontan tapi penuh cinta itu. Beberapa bahkan mengatakan akan melakukan hal serupa jika nanti menghadiri wisuda anak atau anggota keluarga mereka.
Baca Juga: Dari Penjual Dawet hingga Lulus Cumlaude, Kisah Inspiratif Dimas yang Tak Pernah Menyerah!
Di tengah segala hiruk-pikuk modernitas dan ambisi mengejar gelar, uang, dan status, kisah ini mengingatkan kita pada satu hal sederhana namun esensial: jangan pernah remehkan kekuatan cinta dan dukungan keluarga.
Lewat aksi nyentriknya, Drs. Budi Prasojo bukan hanya merayakan kelulusan seorang dokter subspesialis. Ia juga mengingatkan kita semua bahwa kesuksesan tak pernah lahir dari perjuangan pribadi semata tapi dari tangan-tangan yang mendukung kita, seringkali dalam diam.
Dan ya, kadang dukungan itu datang dengan kostum warna-warni, lengkap dengan riasan lucu, dan senyum paling tulus yang pernah kita lihat.