FYP Media.ID – Pada Kamis, 17 April 2025 – Malam di Santiago Bernabéu tak lagi identik dengan keangkeran. Bagi Arsenal, malam itu justru menjadi simbol kebangkitan. Dalam laga perempat final leg kedua Liga Champions, The Gunners kembali membuktikan bahwa mereka tak lagi sekadar penonton dalam kompetisi elite Eropa. Melalui permainan yang disiplin, tenang, dan penuh keyakinan, Arsenal menundukkan Real Madrid 2-1 dan memastikan tempat di semifinal dengan agregat meyakinkan 5-1.
Ini bukan hanya kemenangan. Ini adalah pesan keras dari klub London Utara: Arsenal telah kembali ke level tertinggi sepak bola Eropa. Dan kali ini, mereka datang bukan untuk belajar, tapi untuk bersaing dan menantang siapa pun yang berdiri di jalur mereka.
Jalannya pertandingan sendiri penuh emosi. Meski telah unggul 3-0 di leg pertama, Arsenal tetap tampil berani. Mereka tidak datang ke Bernabéu untuk bertahan. Mereka datang untuk menegaskan dominasi. Dan benar saja, meski publik Madrid berharap ada keajaiban, malam itu sepenuhnya milik The Gunners.
Bukayo Saka membuka skor di menit ke-65 setelah menebus kegagalannya mengeksekusi penalti di awal babak kedua. Dalam tekanan dan atmosfer yang tidak bersahabat, Saka tetap tenang, menunjukkan kematangan yang jauh melampaui usianya. Gol tersebut membuat para pendukung Arsenal di stadion dan di seluruh dunia bersorak. Ini bukan hanya gol pembuka, tapi juga simbol bahwa Saka telah bangkit sebagai bintang besar Eropa.
Baca Juga : Arsenal Libas Real Madrid 3-0: Sepasang Gol Tendangan Bebas Declan Rice Bikin Los Blancos Tak Berkutik
Namun, Real Madrid bukan tanpa perlawanan. Dua menit berselang, Vinícius Júnior menyamakan kedudukan lewat sebuah serangan balik cepat yang memanfaatkan kelengahan lini belakang Arsenal. Seketika suasana stadion memanas. Madrid seperti menemukan harapan. Tapi malam itu, Arsenal punya jawaban untuk segalanya.
Di menit-menit akhir, ketika tensi meningkat dan Madrid mulai mengambil risiko, Arsenal justru tampil lebih tenang. Mereka tidak panik. Mereka sabar. Dan pada masa injury time, Gabriel Martinelli memastikan kemenangan Arsenal dengan gol penutup yang dingin dan klinis. Umpan terobosan dari Declan Rice disambutnya dengan sprint kilat, lalu penyelesaian mulus melewati Courtois. Skor akhir: 2-1 untuk Arsenal. Agregat: 5-1. Sebuah hasil yang tidak hanya mengejutkan, tapi juga menunjukkan betapa Arsenal telah berkembang menjadi tim besar yang siap bertarung sampai akhir.
Di sisi lapangan, Mikel Arteta tidak bisa menyembunyikan kebanggaannya. “Ini adalah salah satu malam terbaik dalam karier saya,” ujarnya usai pertandingan. Wajar saja. Dalam waktu relatif singkat, Arteta mengubah Arsenal dari tim yang belum stabil menjadi kekuatan yang benar-benar menakutkan. Ia membangun tim ini dari pondasi, mengandalkan pemain muda, dan menanamkan identitas bermain yang kuat. Dan kini, kerja keras itu berbuah manis.
Apa yang dilakukan Arteta dan timnya malam itu di Madrid adalah cerminan dari proses panjang yang tidak dibentuk dalam semalam. Dari jatuh bangun di Premier League, dari cemoohan karena skuad muda yang katanya kurang pengalaman, hingga malam penuh kematangan di Bernabéu. Ini adalah perjalanan yang pantas dirayakan. Dan ini juga alasan mengapa banyak fans Arsenal di seluruh dunia malam itu meneteskan air mata bukan hanya karena menang, tapi karena mereka melihat klub yang mereka cintai kembali hidup.
Sementara itu, Carlo Ancelotti, pelatih Real Madrid, dengan lapang dada mengakui keunggulan Arsenal. “Mereka bermain dengan disiplin dan kepercayaan diri yang luar biasa,” ujar pelatih asal Italia itu. Kekalahan ini menandai kegagalan Madrid untuk melangkah lebih jauh di Liga Champions, dan menjadi sinyal bahwa regenerasi tim mungkin tak bisa lagi ditunda.
Baca Juga : Liga Champions UEFA: Pertarungan Klub Terbaik Eropa
Dengan hasil ini, Arsenal akan menghadapi Paris Saint-Germain di semifinal. Laga yang diprediksi akan menjadi ujian berat lainnya, karena PSG juga sedang lapar akan gelar Eropa pertama mereka. Namun melihat performa Arsenal yang penuh percaya diri dan kolektivitas, mereka tak akan datang sebagai underdog. Mereka datang sebagai penantang sejati.
Apa pun yang terjadi selanjutnya, kemenangan atas Real Madrid akan selalu tercatat sebagai salah satu malam terbesar dalam sejarah modern Arsenal. Ini bukan soal skor semata. Ini tentang semangat, kematangan, dan keyakinan bahwa kerja keras tak pernah mengkhianati hasil.
Emirates mungkin jauh dari Bernabéu malam itu, tapi soraknya terasa sampai ke lapangan. Karena malam itu, Arsenal tidak hanya mengalahkan tim terbaik dalam sejarah Liga Champions mereka membuktikan pada dunia bahwa mereka juga layak disebut salah satunya.