Arab Saudi Eksekusi Mati 6 Warga Iran, Berikut 5 Fakta yang Perlu Diketahui 

arab saudi eksekusi mati 6 5
Sumber Foto: Canvacom

FYPMedia.ID – Pada 1 Januari 2025, Arab Saudi   mengumumkan eksekusi mati terhadap enam warga negara Iran yang dituduh terlibat dalam perdagangan narkoba, menambah ketegangan dalam hubungan bilateral yang sudah tegang antara kedua negara. 

Eksekusi ini memicu reaksi keras dari Iran, yang menyebut tindakan tersebut melanggar kerja sama peradilan yang telah terjalin dengan Arab Saudi. 

Berikut ini adalah beberapa fakta penting terkait eksekusi mati ini.

  • Eksekusi Mati atas Tuduhan Perdagangan Narkoba

Menurut Kementerian Dalam Negeri Arab Saudi, keenam warga Iran tersebut dieksekusi karena terlibat dalam penyelundupan narkoba, khususnya hashish, yang merupakan produk dari tanaman ganja. 

Hashish dikenal sebagai resin atau getah ganja, yang merupakan barang ilegal di banyak negara, termasuk Arab Saudi. 

Kementerian Dalam Negeri Arab Saudi menyatakan bahwa eksekusi tersebut dilaksanakan setelah banding mereka ditolak oleh Mahkamah Agung. 

Seperti yang dikutip dari AP, Kementerian menyatakan, “Hukuman ini sesuai dengan hukum Islam dan bertujuan untuk melindungi warga negara dan penduduk dari bahaya narkoba,” kata Kementerian Dalam Negeri Arab Saudi seperti dikutip dari AP, Jumat (3/1/2025).

Baca juga: Arab Saudi Resmi Jadi Tuan Rumah Piala Dunia 2034, Sejarah dan Kontroversi HAM

  • Respon Keras dari Iran

Eksekusi ini memicu protes keras dari Iran, yang memanggil Duta Besar Arab Saudi di Teheran untuk menyampaikan protes resmi. 

Iran mengkritik eksekusi mati ini karena dinilai bertentangan dengan kerja sama peradilan yang telah terjalin antara kedua negara. 

Karimi Shasati, Direktur Jenderal Urusan Konsuler di Kementerian Luar Negeri Iran, menyebutkan, “Pembunuhan tersebut tidak sesuai dengan arah umum kerja sama peradilan yang melibatkan Iran dan Arab Saudi, dan kami memerlukan penjelasan lebih lanjut dari pihak Arab Saudi.”

  • Peningkatan Jumlah Eksekusi di Arab Saudi

Eksekusi terhadap enam warga Iran ini juga menambah daftar panjang eksekusi yang dilakukan oleh Arab Saudi. 

Pada tahun 2024, negara ini tercatat telah mengeksekusi 330 orang, angka tertinggi dalam beberapa dekade terakhir. 

Peningkatan tajam ini juga terlihat dibandingkan dengan tahun sebelumnya, yang hanya mencatatkan 172 eksekusi. 

Meskipun Putra Mahkota Mohammed bin Salman pada tahun 2022 mengungkapkan bahwa eksekusi mati akan dibatasi, kenyataannya jumlah eksekusi justru semakin meningkat. 

“Jumlah eksekusi ini adalah yang tertinggi yang tercatat hingga saat ini,” ungkap kelompok hak asasi manusia Reprieve.

Mengutip laporan dari Saudi Press Agency (SPA), Kamis (2/1/2024), eksekusi tersebut dilakukan di Dammam, wilayah yang terletak di sepanjang pantai Teluk Persia.

Baca juga: Kenaikan UMP 2025: Berikut Ini Besaran Gaji di 38 Provinsi Indonesi

  • Penyelundupan Narkoba dan Hukuman Mati

Penyelundupan narkoba merupakan salah satu pelanggaran serius di Arab Saudi, dan negara ini memiliki kebijakan tegas dalam menghadapi masalah ini. 

Selain itu, hukuman mati yang dijatuhkan pada kasus narkoba ini menunjukkan kebijakan keras Arab Saudi dalam memberantas perdagangan narkoba. 

Di sisi lain, ini menambah kesan ketatnya penerapan hukum di kerajaan tersebut, yang sering menjadi sorotan dalam pembicaraan internasional mengenai hak asasi manusia.

  • Pentingnya Penjelasan Internasional

Pihak Iran menganggap eksekusi ini sebagai pelanggaran terhadap hukum internasional, khususnya Konvensi Wina tentang Hubungan Konsuler. 

Shasati menegaskan bahwa tindakan eksekusi tanpa pemberitahuan sebelumnya kepada kedutaan Iran adalah “sangat tidak dapat diterima.” 

Iran berencana mengirim delegasi hukum dan konsuler untuk berdiskusi langsung dengan pihak berwenang Arab Saudi mengenai masalah ini. 

(Oda/Evly)