88,99% Anak Terpapar Internet: Dampak dan Cara Efektif Mengatasinya di Era Digital

internet
Ilustrasi Anak-anak Terpapar Internet/Sumber Foto: Canvacom

FYPMedia.id – Era digital memberikan akses internet yang luas dan mudah, termasuk untuk anak-anak. Tetapi, tanpa pengawasan yang baik, internet dapat menjadi gerbang bagi berbagai ancaman, termasuk paparan konten negatif seperti pornografi dan kecanduan teknologi. 

Berdasarkan laporan dari Badan Pusat Statistika (BPS) menunjukan bahwa sebagian besar anak di Indonesia yang berusia 5 tahun ke atas, yakni 88,99%, menggunakan internet untuk mengakses media sosial, angka ini merupakan yang tertinggi dibandingkan dengan tujuan lain dalam menggunakan internet.

Selain untuk media sosial, sekitar 66,13% anak-anak di Indonesia juga memanfaatkan internet untuk mencari informasi atau berita, sementara 63,08% lainnya menggunakannya untuk hiburan.

Dampak Negatif Internet Tanpa Pengawasan

  • Trauma Emosional

Psikolog Ratih Ibrahim mengungkapkan bahwa paparan konten pornografi dapat menyebabkan trauma emosional pada anak-anak. 

Anak yang belum memiliki pemahaman matang tentang konten dewasa cenderung merasa terganggu. “Paparan ini tidak sesuai dengan usia anak, sehingga memengaruhi emosi dan perkembangan mental mereka,” jelasnya.

  • Kecanduan Teknologi dan Pornografi

Winny Suryania, psikolog klinis dari Universitas Indonesia, menyoroti bahaya kecanduan internet. 

Anak yang sering terpapar konten tidak pantas memiliki risiko tinggi untuk kecanduan, termasuk pada konten pornografi. 

“Rasa penasaran yang tinggi membuat mereka terus mengeksplorasi, hingga akhirnya sulit lepas,” ungkap Ratih.

Baca juga: 66% Warga Singapura Lebih Waspada: Bahaya Deepfake Pornografi yang Mengerikan

  • Perspektif Seksualitas yang Salah

Paparan konten pornografi sejak dini dapat memengaruhi cara anak memandang seksualitas. Menurut Ratih, “Paparan ini dapat membentuk konsep seksualitas yang menyimpang, sehingga memengaruhi perilaku mereka di masa depan.”

  • Gangguan Fisik dan Mental

Kecanduan gawai juga berdampak pada kesehatan fisik. Kurangnya aktivitas fisik karena waktu yang dihabiskan di depan layar membuat anak lebih rentan mengalami kelelahan dan gangguan kesehatan mental. 

“Kesehatan mental dipengaruhi oleh kesehatan fisik. Aktivitas seperti olahraga yang melepaskan hormon endorfin sangat penting untuk menjaga keseimbangan,” ujar Winny.

5 Tips Mendidik Anak di Era Digital

Menghadapi tantangan ini, ada lima langkah efektif yang dapat diambil orangtua untuk melindungi anak dari dampak negatif internet:

  • Arahkan Penggunaan Teknologi dengan Bijak

Anak-anak harus diawasi dalam menggunakan perangkat digital. Orangtua perlu memilih aplikasi yang sesuai usia dan memastikan perangkat digunakan untuk tujuan positif, seperti belajar atau mengembangkan kreativitas.

  • Batasi Durasi Penggunaan Media Digital

Terlalu lama bermain gawai dapat mengganggu keseimbangan anak antara dunia maya dan dunia nyata. 

Orangtua dapat mendorong anak melakukan aktivitas seperti berkebun, bermain olahraga, atau bersosialisasi dengan tetangga.

  • Edukasi Anak tentang Bahaya Internet

Penting bagi orangtua untuk mengajarkan anak mengenai bahaya konten negatif di internet, termasuk pornografi. 

Anak perlu tahu konsekuensi dari mengakses situs tidak pantas dan pentingnya menjaga privasi di media sosial.

  • Terapkan Kebiasaan Digital yang Baik

Orangtua dapat menjadi teladan dengan membatasi penggunaan perangkat digital, seperti tidak bermain ponsel sebelum tidur atau saat sedang berinteraksi. 

Memasang perangkat komputer di ruang keluarga juga dapat membantu memantau aktivitas anak secara langsung.

  • Pantau Aktivitas Anak di Dunia Maya

Selalu awasi situs yang diakses anak dan media sosial yang digunakan. Orangtua juga bisa menggunakan aplikasi kontrol orangtua untuk memastikan anak tidak mengunjungi situs tidak sesuai usia.

Baca juga: 8 Alasan Kuat Mengapa Belajar Coding untuk Anak Sejak Dini Sangat Penting

Kasus Global dan Lokal

Paparan internet tanpa pengawasan kini menjadi perhatian global. Di Singapura, survei menunjukkan bahwa 66% orang tua lebih berhati-hati membagikan foto anak di media sosial untuk mengurangi risiko cyberbullying dan paparan pornografi. 

Sementara itu, delapan negara bagian di AS tengah menyelidiki dampak TikTok pada kesehatan mental anak muda, terutama karena algoritma aplikasi yang meningkatkan durasi penggunaan.

Internet adalah pedang bermata dua. Dengan pengelolaan dan pengawasan yang tepat, internet dapat menjadi alat pembelajaran dan kreativitas. 

Penggunaan internet yang tidak diawasi dengan baik dapat berdampak negatif pada anak-anak, mulai dari paparan pornografi hingga gangguan kesehatan mental. 

Oleh karena itu, penting bagi orangtua untuk berperan aktif dalam mengawasi dan membimbing anak-anak mereka agar dapat memanfaatkan teknologi dengan bijak. 

Dengan pengawasan yang tepat, anak-anak dapat menikmati manfaat internet tanpa terjerumus ke dalam dampak negatif yang merugikan.

Melalui langkah-langkah di atas, maka orangtua dapat membantu anak memanfaatkan internet secara bijak dan mengurangi risiko terpapar konten negatif. Gunakan teknologi sebagai alat pendukung, bukan ancaman.