FYPMEDIA.ID – Hari ini dengan senang hati, kita akan memasuki dunia yang menarik dari studi semantik. Semantik bukan sekadar tentang menelusuri makna kata-kata, tetapi juga tentang bagaimana kita memahami dan menginterpretasikan makna pesan yang disampaikan. Dalam sesi ini, kita akan menjelajahi hubungan yang erat antara kata-kata, budaya, dan pemikiran manusia, serta bagaimana hal tersebut memengaruhi cara kita berkomunikasi dan memahami makna di dunia sekitar kita.
Pengertian Semantik
Semantik adalah studi tentang hubungan antara kata-kata dan bagaimana kita menarik makna dari kata-kata itu. Seseorang dapat menafsirkan kata-kata secara berbeda dan menarik makna yang berbeda pula. Dalam penggunaan sehari-hari, seorang anak mungkin menggunakan semantik untuk memahami perintah ibu yang mengatakan “lakukan tugasmu” sebagai artian “lakukan tugasmu sekarang.” Dalam analisis semantik harus juga disadari bahwa bahasa itu unik dan mempunyai hubungan yang sangat erat dengan budaya masyarakat pemakainya. Maka, analisis semantik suatu bahasa hanya berlaku untuk bahasa lain.
Contoh Semantik
Kata “ikan‟ dalam bahasa Indonesia merujuk pada jenis binatang yang hidup dalam air dan biasa dimakan sebagai lauk, dalam bahasa Inggris pun sepadan dengan “fish‟. Tetapi dalam bahasa Jawa kata “iwak‟ bukan hanya berarti “ikan‟ atau “fish‟ melainkan daging yang digunakan sebagai lauk teman pemakan nasi. Malah semua lauk seperti tahu dan tempe sering juga disebut “iwak‟. Dalam bahasa Melayu, dialek Jakarta hal yang sama juga terjadi. Orang Jakarta biasa mengatakan “Makan ame ikan ayam” atau “Makan ame ikan kambing”.
Hubungan Semantik dengan Ilmu Linguistik
Antara semantik dengan cabang ilmu linguistik lainnya memiliki hubungan yang bisa dikatakan sangat dekat. Seseorang yang melakukan komunikasi dengan orang lainnya tentu memiliki makna yang ingin disampaikan dalam struktur bahasa yang diutarakan.
A. Tataran Fonologi
Fonologi merupakan ilmu yang mempelajari tentang bunyi bahasa. Dalam ilmu fonologi, bunyi bahasa itu dapat membedakan makna. Perbedaan bunyi bahasa yang membedakan makna. Perhatikan contoh berikut.
– Kata “apel” yang bermakna buah dengan kata “apel” yang bermakna upacara.
– Kata “bisa” yang bermakna dapat atau mampu dan “bisa” yang bermakna racun dari ular.
B. Tataran Morfologi
Morfologi merupakan ilmu yang mengkaji tentang morfem atau kata. Kata yang sudah ditetapkan artinya dalam kamus tentu berbeda dengan kata yang sudah ditambahkan kata lain didepannya. Perhatikan contoh berikut.
– kaki
– kaki meja
– kaki gunung
C. Tataran Sintaksis
Kalimat yang digunakan oleh manusia untuk berkomunikasi merupakan kalimat yang bermakna dan masuk akal bagi pembaca atau pendengar. Perhatikan contoh berikut.
– Katak yang berlari mengejar musang
– Pimpinan menelan ludahnya sendiri
Hubungan Semantik dengan Psikologi
Psikologi merupakan ilmu yang mempelajari tentang jiwa. Dalam berkomunikasi menggunakan kalimat dengan orang lain tentu kalimat yang dihasilkan oleh penulis atau pembicara bergantung pada suasana hati maupun keadaan jiwanya. Perhatikan contoh berikut.
– Icha sedang malas bertemu dengan Julpi
– Zack ingin melompat dari lantai tiga gedung FKIP
– Sapu itu terlihat terbang tadi malam
Hubungan Semantik dengan Ilmu Logika
Dalam berbahasa memang dituntut agar berbahasa yang logis atau masuk akal sehingga dapat diterima apa yang ingin disampaikan tersebut. Perhatikan contoh berikut.
– Kambing menangkap Lily
– Kotak itu tidak dapat diangkat
– Aku akan mencintaimu sampai si bisu mengatakan bahwa si tuli mendengar si buta melihat si pincang sedang berjalan
Hubungan Semantik dengan Ilmu Filsafat
Dalam ilmu filsafat, bahasa yang memproduksi kalimat-kalimat untuk berkomunikasi dipertanyakan asal penamaannya. Perhatikan contoh berikut.
– Kelompok satu sedang mempresentasikan makalah mereka
– Dosen kami merupakan lulusan luar negeri
Hubungan Semantik dengan Ilmu Politik
Ilmu politik merupakan ilmu yang memperlajari tentang seluk-beluk ketatanegaraan baik mengenai sistem, dasar, maupun siasat negara. Perhatikan contoh berikut.
– Pemerintah sedang berusaha menyesuaikan tarif BBM tahun ini.
– Jika tarif BBM naik tahun ini dikhawatirkan masyarakat akan mengganggu ketertiban.
Dengan demikian, semantik tidak hanya mempelajari makna kata-kata secara tersendiri, tetapi juga menghubungkannya dengan berbagai aspek dalam ilmu linguistik, psikologi, logika, filsafat, dan politik. Dalam kajian semantik, kita dapat memahami betapa kompleksnya hubungan antara bahasa, budaya, dan pemikiran manusia.