6,4 Juta Anak Indonesia Alami Stunting di 2024: Bagaimana Mengatasinya?

6,4 Juta Anak Indonesia Alami Stunting di 2024: Bagaimana Mengatasinya?

FYPMedia.Id- Stunting, atau kondisi gagal tumbuh akibat kekurangan gizi kronis, masih menjadi tantangan serius di Indonesia. 

Berdasarkan data terbaru Kementerian Kesehatan, sebanyak 6,4 juta anak Indonesia, atau sekitar 21,6% dari total populasi anak, mengalami stunting pada 2024. 

Meski angkanya menurun dari tahun-tahun sebelumnya, target WHO agar prevalensi stunting berada di bawah 20% masih belum tercapai.  

Baca juga: BI Catat Kenaikan Utang Luar Negeri RI di Kuartal III 2024

1.Penyebab Utama Stunting  

Stunting disebabkan oleh kekurangan gizi berkepanjangan, terutama selama 1.000 hari pertama kehidupan anak, periode krusial yang dimulai sejak kehamilan hingga usia dua tahun. 

Selain itu, sanitasi yang buruk, kurangnya akses air bersih, dan minimnya pengetahuan tentang pola asuh dan gizi juga turut berkontribusi pada tingginya angka stunting.  

Penelitian dari Universitas Indonesia (2023) menyebutkan bahwa dampak stunting tidak hanya terbatas pada pertumbuhan fisik, tetapi juga mempengaruhi perkembangan otak, kecerdasan, dan produktivitas anak. 

Baca juga:Panduan Lengkap Mendapatkan LOA untuk Mendaftar Beasiswa LPDP

Bahkan, anak stunting berisiko lebih tinggi mengalami penyakit kronis seperti diabetes dan hipertensi di usia dewasa.  

2.Upaya Pemerintah dalam Menurunkan Stunting

Pemerintah Indonesia terus menggalakkan berbagai program untuk menurunkan angka stunting, dengan target ambisius mencapai 14% pada akhir 2024. 

Beberapa langkah strategis yang dilakukan antara lain:  

1.Program Gizi untuk Ibu dan Anak

Pemerintah memperluas pemberian makanan tambahan bagi ibu hamil dan anak balita, serta meningkatkan distribusi tablet tambah darah untuk mencegah anemia pada ibu hamil.

2.Perbaikan Sanitasi dan Air Bersih

Melalui program Sanitasi Total Berbasis Masyarakat (STBM), pemerintah mengupayakan akses toilet yang layak dan air bersih untuk masyarakat, terutama di wilayah pedesaan.  

Baca juga: MK Resmi Ubah Desain Surat Suara Calon Tunggal Pilkada Mulai 2029

3.Edukasi dan Pendampingan

Kader posyandu dilibatkan untuk memberikan edukasi tentang pentingnya pola makan bergizi dan pemantauan tumbuh kembang anak.  

4.Peran Masyarakat

Selain dukungan pemerintah, kesadaran masyarakat juga sangat penting. Orang tua perlu memastikan anak-anak mereka mendapatkan asupan gizi seimbang, terutama protein hewani seperti telur, ikan, dan daging yang terbukti efektif mencegah stunting.  

Dengan 6,4 juta anak masih terdampak stunting pada 2024, kolaborasi antara pemerintah dan masyarakat menjadi kunci utama untuk mengatasi masalah ini. 

Upaya bersama diharapkan dapat mewujudkan generasi yang lebih sehat, cerdas, dan siap bersaing di masa depan.