FYPMedia.id – Dalam era industri yang berkembang pesat, kebutuhan energi semakin meningkat. Sayangnya, sebagian besar energi saat ini masih bergantung pada bahan bakar fosil yang berdampak buruk bagi lingkungan. Dengan demikian perlu adanya inovasi bahan bakar yang ramah lingkungan.
Kehadiran inovasi di bidang teknologi menjadi alternatif bahan bakar ramah lingkungan yang lebih bersih dan berkelanjutan. Berikut adalah 5 inovasi bahan bakar ramah lingkungan yang perlu diketahui.
1. Bioetanol
Bioetanol adalah bahan bakar yang berasal dari fermentasi limbah organik, seperti sisa tanaman.
Bahan ini sering digunakan sebagai campuran dalam bahan bakar kendaraan untuk mengurangi emisi karbon. Selain mengurangi polusi, bioetanol juga dapat meningkatkan efisiensi kinerja mesin.
Fakta menariknya, Bioetanol berasal dari tanaman yang ditanam khusus untuk bahan bakar, menjadikannya sumber energi terbarukan yang potensial.
2. Biodiesel
Biodiesel dibuat dari minyak nabati seperti biji bunga matahari, biji rami, dan camelina. Bahan bakar ini sering digunakan untuk mesin kapal atau kendaraan diesel.
Proses produksinya yang memanfaatkan bahan alami menjadikan biodiesel lebih ramah lingkungan dibandingkan solar konvensional.
Kelebihan Biodiesel adalah ramah lingkungan, mengurangi emisi gas rumah kaca, dan dapat diproduksi secara lokal dari bahan baku nabati.
3. Gas Alam
Gas alam merupakan salah satu bahan bakar bersih yang banyak digunakan, terutama untuk memasak, transportasi, dan pembangkit listrik.
Sebagai bahan bakar fosil yang paling ramah lingkungan, gas alam menghasilkan emisi karbon yang jauh lebih rendah dibandingkan bahan bakar minyak atau batu bara.
Gas alam mampu menghasilkan emisi karbon 50% lebih rendah dibandingkan batu bara untuk jumlah energi yang sama.
Baca juga: Bahaya Tersembunyi dari Polyester: Dampak Buruk Bagi Kesehatan Kulit dan Lingkungan
4. Listrik
Energi listrik, khususnya dari sumber terbarukan seperti angin dan matahari, menjadi bahan bakar yang semakin populer.
Kendaraan listrik kini menjadi simbol masa depan transportasi yang bebas emisi, membantu mengurangi ketergantungan pada bahan bakar fosil.
Pada 2023, lebih dari 10 juta kendaraan listrik terjual di seluruh dunia, meningkat drastis dibandingkan tahun-tahun sebelumnya.
5. Bahan Bakar Lignin untuk Jet
Penemuan revolusioner datang dari tim peneliti di Washington State University (WSU), yang mengembangkan bahan bakar jet berbasis lignin.
Lignin adalah komponen utama tanaman seperti bonggol jagung dan limbah pertanian lainnya.
Dengan menggunakan proses inovatif bernama “depolimerisasi dan hidrodeoksigenasi simultan“, lignin diubah menjadi bahan bakar jet yang dapat menggantikan bahan bakar fosil.
“Penemuan ini membawa teknologi selangkah lebih dekat untuk mewujudkan penerbangan komersial yang lebih berkelanjutan,” kata Bin Yang, profesor dari WSU (Washington State University).
Bahan bakar lignin memiliki kepadatan energi tinggi dan sifat yang mendukung penggunaan di pesawat modern.
Selain ramah lingkungan, bahan bakar ini juga menawarkan solusi ekonomis dengan memanfaatkan limbah pertanian.
Baca juga: Transformasi Teknologi dan Kesetaraan Gender di Era Society 5.0
Bahan bakar lignin juga melengkapi inovasi yang sudah ada, seperti bioetanol dan biodiesel, dengan keunggulan unik, mengurangi jejak karbon sektor penerbangan yang dikenal sebagai salah satu penyumbang emisi global terbesar.
Menurut Josh Heyne, wakil direktur WSU-PNNL Bioproducts Institute, “Bahan bakar jet berbasis lignin melengkapi teknologi yang sudah ada dengan meningkatkan kepadatan campuran bahan bakar.”
Dengan dukungan teknologi dan kebijakan yang tepat, bahan bakar seperti lignin menjadi harapan baru untuk menurunkan emisi dari sektor penerbangan.
“Dengan kepadatan energi tinggi, bahan bakar lignin memungkinkan pengurangan emisi sekaligus menjawab kebutuhan energi sektor penerbangan,” tambah Heyne.