5 Alasan Kebiasaan Burukmu Susah Untuk Kamu Tinggalkan

kebiasaan buruk

FYPMEDIA.ID – Pernahkah kamu berjanji pada diri sendiri untuk tidak begadang dan bangun lebih awal? Atau berencana untuk rutin berolahraga dan memulai hidup yang lebih sehat? Ini dapat terjadi karena  kamu memiliki keinginan untuk bisa keluar zona nyaman dengan menghentikan kebiasaan buruk dan menggantinya dengan kebiasaan yang baik. Tapi, kenapa menghentikan kebiasaan buruk itu susah ya?

Apa itu kebiasaan?

Kebiasaan menurut KBBI dapat diartikan sebagai pola yang dilakukan oleh manusia secara berulang dan dengan pola yang sama sebagai bentuk dari respons atau tanggapan mengenai kondisi tertentu. Kebiasaan merupakan aktivitas yang dilakukan secara berulang tanpa harus banyak pertimbangan untuk melakukan hal tersebut. Hal ini dapat terjadi karena otak kita menganggap bahwa hal tersebut dapat menghemat energi dan/atau bermanfaat bagi orang tersebut.

Menurut Charles Duhigg dalam bukunya yang berjudul “The Power of Habit”, menjelaskan bahwa suatu kebiasaan terdiri dari tiga hal, yaitu pemicu, rutinitas, dan reward (imbalan/manfaat). Misalnya, memiliki media sosial menjadi pemicu awal terbentuknya kebiasaan, kemudian mengklik notifikasi dan men-scroll media sosial menjadi rutinitas, lalu dari rutinitas tersebut kamu mendapatkan imbalan berupa rasa senang atau terhibur.

Alasan sulit meninggalkan kebiasaan buruk

Kebiasaan baik dan kebiasaan buruk sama-sama memberikan suatu manfaat setelah kamu melakukannya. Hanya saja manfaat tersebut dapat dirasakan berbeda-beda dan memiliki durasi waktu yang berbeda juga. Kebiasaan yang baik pada awalnya cenderung akan membuat kamu merasa menyebalkan, tetapi akan memberikan efek positif dalam jangka waktu yang panjang, contohnya ialah olahraga. Berbanding terbalik dengan kebiasaan baik, manfaat dari melakukan kebiasaan buruk dapat kamu rasakan dalam waktu yang cepat, tetapi akan menimbulkan dampak negatif berkelanjutan dikemudian hari, contohnya merokok aktif.

Manfaat yang dapat dirasakan di waktu itu juga saat melakukan kebiasaan, menjadi salah satu alasan kenapa kebiasaan buruk itu cenderung lebih dipilih dan lebih sulit untuk ditinggalkan. Tidak hanya itu, masih ada beberapa alasan kenapa kamu merasa meninggalkan kebiasaan buruk itu tidaklah mudah.

  1. Lingkungan. Keadaan lingkungan dan dengan siapa kamu bergaul secara tidak langsung akan memengaruhi kebiasaan kamu. Hal ini dikarenakan kebiasaan merupakan suatu aktivitas atau perilaku yang dilakukan secara berulang. Jadi kamu pasti akan lebih sulit meninggalkan aktivitas atau perilaku buruk yang sudah menjadi kebiasaan di situ.
  2. Stres. Ketika kamu sedang stres pasti kamu menginginkan sesuatu yang menyenangkan dan diperoleh dengan hal yang mudah. Hal tersebut dapat kamu dapat dengan melakukan kebiasaan buruk yang memberikan kesenangan secara instan. Misalnya ketika kamu sedang stres kamu akan cenderung memilih untuk makan tanpa terkendali atau mengisap seputung rokok.  
  3. Niat yang salah. Setiap orang pasti memiliki alasannya masing-masing untuk melepaskan diri dari kebiasaan buruk. Ketika kamu meninggalkan kebiasaan buruk dan menggantinya dengan kebiasaan baik karena seseorang atau hanya sekadar ikut-ikutan, biasanya kebiasaan tersebut tidak akan bertahan lama. Misalnya ketika kamu meninggalkan kebiasaan begadang karena disuruh oleh pacarmu dan menurutinya, kebiasaan tersebut dapat saja gagal atau kebiasaan begadang akan kembali kamu lakukan ketika kamu putus dengan pacarmu.
  4. Kurang motivasi dan tujuan. Kemauan untuk mengubah kebiasaan buruk perlu disertai dengan motivasi yang kuat dari diri kamu sendiri dan tujuan yang jelas. Hal ini dikarenakan untuk mengubah kebiasaan buruk menjadi kebiasaan baik memerlukan waktu yang tidak sebentar. Selain itu, selama sedang mengubah kebiasaan tersebut, biasanya akan ada tantangan-tantangan yang akan kamu hadapi, seperti rasa malas. Dengan motivasi yang kuat dan tujuan yang jelas, usahamu untuk meninggalkan kebiasaan buruk tidak akan menjadi hal yang sia-sia.
  5. Kurang dukungan dari luar. Dukungan dari orang-orang terdekatmu tentunya sangat memberikan pengaruh yang besar untuk mengubah kebiasaan kamu. Misalnya seorang pecandu obat-obatan berkeinginan untuk meninggalkan kebiasaannya mengonsumsi benda terlarang tersebut. Ketika ia memiliki keluarga dan teman yang mendukung dan peduli maka orang tersebut akan lebih mudah untuk meninggalkan kebiasaannya dibandingkan dengan seseorang yang orang disekitarnya cuek dan abai.

Untuk bisa meninggalkan kebiasaan buruk, maka kenalilah pemicu kenapa kebiasaan tersebut bisa muncul. Ketika kamu sudah mengetahui pemicu awalnya cobalah untuk menetapkan tujuan berupa kebiasaan baik yang mudah untuk kamu lakukan. Jika diperlukan coba juga untuk mengubah suasana atau kondisi lingkungan kamu saat ini. Perlu diingat bahwa meninggalkan kebiasaan buruk membutuhkan waktu yang tidak sebentar. Nikmati prosesnya, cari support system, dan jangan lupa untuk memberikan reward pada diri kamu sendiri setiap peningkatan yang kamu capai.