10 Cara Efektif Mengatasi Tantrum pada Anak: Tips untuk Orang Tua

cara

FYPMedia.IDTantrum adalah salah satu fase yang umum dialami oleh anak-anak, terutama pada usia dini. Ini merupakan cara mereka untuk mengekspresikan perasaan frustrasi, marah atau tidak puas.

Meskipun tantrum merupakan bagian normal dari perkembangan anak, bagi orang tua, menghadapinya bisa menjadi tantangan tersendiri. Jika tidak ditangani dengan baik, tantrum bisa menjadi kebiasaan buruk yang sulit diubah.

Penting bagi orang tua untuk mengetahui cara yang tepat untuk mengatasi tantrum pada anak. Berikut adalah beberapa tips efektif yang bisa diterapkan.

Sebelum mencoba mengatasi tantrum, orang tua perlu memahami penyebab di balik perilaku tersebut. Tantrum biasanya muncul karena beberapa faktor berikut:

1. Frustrasi atau Keinginan yang Tidak Tercapai

Anak-anak sering kali merasa frustasi ketika mereka tidak dapat melakukan sesuatu yang mereka inginkan atau ketika keinginan mereka tidak dipenuhi oleh orang tua.

2. Lapar atau Mengantuk

Salah satu penyebab tantrum yang paling umum adalah lapar atau kurang tidur. Kondisi fisik yang tidak nyaman membuat anak sulit mengontrol emosinya.

3. Perubahan Lingkungan atau Rutin

Perubahan seperti pindah rumah, perubahan jadwal atau pertemuan dengan orang asing bisa membuat anak merasa cemas dan mengarah pada tantrum.

4. Mencari Perhatian

Anak-anak seringkali menggunakan tantrum untuk menarik perhatian orang tua mereka. Mereka merasa bahwa dengan cara ini, mereka bisa mendapatkan perhatian lebih dari orang dewasa.

Dengan memahami penyebab tantrum, orang tua bisa lebih bijak dalam merespons perilaku anak.

Baca Juga: Indonesia Resmi Jadi Anggota BRICS

Cara Mengatasi Tantrum dengan Tepat

1. Tetap Tenang dan Sabar

Ketika anak sedang tantrum, hal pertama yang perlu dilakukan oleh orang tua adalah tetap tenang. Jangan terbawa emosi atau marah. Jika orang tua juga panik atau marah, situasi akan semakin buruk. Cobalah untuk berbicara dengan suara lembut dan tetap sabar menghadapi anak.

2. Berikan Pilihan yang Terbatas

Kadang-kadang anak-anak tantrum karena merasa tidak memiliki kontrol. Memberikan mereka pilihan yang terbatas bisa membantu mereka merasa memiliki kontrol. Misalnya, jika anak marah karena tidak boleh makan camilan sebelum makan malam, Anda bisa memberikan pilihan: “Kamu mau makan buah atau roti?” Ini membantu anak merasa bahwa mereka punya keputusan atas apa yang terjadi.

3. Alihkan Perhatian Anak

Mengalihkan perhatian anak dengan cara yang menyenangkan bisa menjadi cara yang efektif untuk mengatasi tantrum. Cobalah mengajak mereka untuk melakukan kegiatan lain yang mereka sukai, seperti bermain dengan mainan favorit mereka, mendengarkan lagu, atau berjalan-jalan di luar. Kadang-kadang, anak hanya membutuhkan distraksi untuk menghentikan tantrum.

4. Jangan Menyerah pada Permintaan Anak

Terkadang, orang tua merasa cemas dan akhirnya menyerah pada permintaan anak hanya untuk menghentikan tantrum. Namun, ini bisa memperkuat perilaku tantrum.

Anak harus memahami bahwa tantrum tidak akan membuat mereka mendapatkan apa yang mereka inginkan. Tetap konsisten dengan aturan yang sudah ditetapkan dan tunjukkan bahwa perilaku tersebut tidak bisa diterima.

5. Beri Pujian Saat Anak Tunjukkan Perilaku Positif

Setelah anak mulai tenang, beri pujian atas perilaku baik mereka. Misalnya, “Aku suka sekali kamu bisa tenang dan duduk dengan sabar.” Pujian ini memberi anak penghargaan positif atas perilaku mereka dan mendorong mereka untuk lebih sering menunjukkan perilaku yang diinginkan.

6. Kenali Tanda-Tanda Kelelahan atau Kecemasan

Seringkali, tantrum muncul ketika anak merasa kelelahan atau cemas. Cobalah mengenali tanda-tanda ini sejak dini dan bantu anak untuk meresponnya dengan cara yang sehat. Misalnya, jika anak mulai terlihat lelah atau gelisah, bantu mereka untuk beristirahat sejenak atau cari waktu untuk relaksasi.

7. Jaga Rutin yang Konsisten

Anak-anak merasa lebih aman dan nyaman ketika mereka tahu apa yang diharapkan dari mereka. Menjaga rutinitas sehari-hari yang konsisten dapat membantu mengurangi tantrum. Pastikan waktu tidur, makan, dan bermain terjadwal dengan baik agar anak tidak merasa terkejut dengan perubahan yang terlalu mendadak.

8. Ajarkan Cara Menyatakan Perasaan

Tantrum sering kali muncul karena anak tidak tahu cara yang tepat untuk menyatakan perasaan mereka. Ajarkan mereka kata-kata atau cara yang tepat untuk mengungkapkan perasaan mereka, seperti “Saya merasa marah” atau “Saya tidak suka itu.” Dengan cara ini, anak belajar untuk lebih verbal dan dapat mengurangi kecenderungan untuk tantrum.

9. Berikan Waktu untuk Menenangkan Diri
Jika anak tidak bisa menghentikan tantrum, berikan waktu untuk mereka menenangkan diri. Jangan paksa mereka untuk langsung tenang, tetapi beri ruang dan waktu untuk mereka menyendiri dan mengatur emosi mereka.

10. Berbicara Setelah Tantrum Selesai
Setelah anak tenang, ajak mereka untuk berbicara mengenai apa yang terjadi. Jelaskan dengan lembut mengapa tantrum mereka tidak bisa diterima dan diskusikan cara yang lebih baik untuk mengungkapkan perasaan mereka. Ini membantu anak belajar dari pengalaman dan menjadi lebih bijaksana dalam mengelola emosinya di masa depan.

Baca Juga: Ayah Baim Wong, Johnny Wong Meninggal Dunia di Usia 78 Tahun

Tantrum pada anak adalah bagian normal dari perkembangan mereka, tetapi dengan pendekatan yang tepat, orang tua dapat membantu anak untuk mengelola emosi mereka dengan cara yang sehat.

Dengan memahami penyebab tantrum dan menerapkan tips-tips di atas, orang tua dapat menciptakan lingkungan yang lebih positif dan mendukung perkembangan emosi anak. Yang terpenting, tetap sabar, konsisten, dan penuh kasih sayang dalam menghadapi setiap tantangan yang ada.